Green Palace
Cinta Allah, Cinta Rasul, Cinta Orang Tua, Cinta Suami, Cinta Anak.. Berkahi Cinta dalam Hidupku ya Rabb..
HAPPY FAMILY
Selasa, 15 November 2022
Minggu, 21 Agustus 2022
After 5 years..
Assalamualaikum..
Alhamdulillah akhirnya bisa masuk lagi ke blog ini, setelah 5 tahun berlalu terakhir nulis di tahun 2017, setelah blog ini pun terkunci karena salah buka email dan lupa password, sampe akhirnya pngn tutup blog ini dan bikin baru, tapi koq ya males banget mau mulai lagi.. dan kmrn2 mulai kangen nulis dan baca-baca lagi kisah-kisah di blog ini, ternyata asiik banget bisa mengingat-ingat kisah lama, perjuangan, bahagia dan airmata..
Kembali membuka blog ini sesungguhnya ingin menyimpan memori-memori yang kadang sulit saya share di laman medsos, alasannya klise sih, ingin sharing tapi ga mau orang-orang sekitar yang konek di medsos merasa saya sedang menyombongkan diri, atau merutuki nasib dan tidak bersyukur atau membuat hati orang di belahan bumi lain merasa kurang beruntung.. rasanya ga bijak aja..
Tapi ingin sekali, karena sepertinya otak saya sudah mulai kekurangan kapasitas untuk menyimpan segala hal yang saya alami dalam hidup.. mungkin esok hari blog ini akan dibaca oleh saya lagi seperti saat ini saya membaca kisah2 lama yang pernah saya tulis, atau suami yang ingin membaca jeritan hati istrinya, atau anak2ku Ibrahim dan Fathimah yang sekarang beranjak dewasa tiba2 menemukan blog ini dan waaa.. ternyata ibu selain suka baca buku juga suka nulis (walaupun yang satu ini butuh effort yang keras, sekeras effort saya membaca buku engineering in English, sumpah mo nangis :'D)
Nah saat ini saya sedang free dari pekerjaan saya, totally I stay at home as totally mom and student, karena status saya sebagai pelajar alias mahasiswa tahun kedua dan tahun ini adalah tahun akhir saya menempuh master saya (ini bakal saya ceritain tersendiri ya.. karena kayaknya saya harus ceritain dari awal kenapa saya bisa lanjut sekolah lagi).
Blog ini warnanya ijo dari awal karena saya suka banget warna hijau, menurut saya hijau tuh harus ada supaya warna lain bisa hidup, coba deh kalo ga ada warna hijau rasanya kayak ada yang kurang, tapi setelah bisa masuk kembali ke blog ini ada hasrat sih pengen nge-set ulang tapi kl ganti warna bisa2 saya juga harus ganti nama hahaha.. tapi tar lah kl jiwa utak atik merasuki sepertinya saya bisa lebih kreatif lagi..
Foto keluarga juga pengen diganti yang ada adeknya, tapi ga bakal bisa foto baru lagi karena Ombai udah ga ada (Al Fatihah.. I love u mom always) so jiwa2 kreatif mungkin nanti bisa menambahkan foto2 yang up to date..
Dengan mengucap "Bismillahirrohmanirrohim", semoga saya semangat untuk terus menulis dan mengisi penuh blog ini dengan kisah2 penuh makna dan layak untuk dikenang..
Kamis, 31 Agustus 2017
Pelajaran Tauhid 2
Dibawah ini adalah tulisan Arief Budiman, CEO Petakumpet Advertising di Jogja, penulis buku 'Tuhan Sang Penggoda'.
Kisah penuh nasehat dengan ending yang mengejutkan, juga intropeksi.. Kenapa hidup kita berantakan? Jangan-jangan karena jadwal sholat kita yang juga berantakan..
Selamat membaca!
Pada suatu hari di awal-awal saat memulai bisnis dulu, saya ketemu masalah seperti ini: saya janjian dengan 3 orang di Jakarta. Saat itu posisi saya di Jogja tanpa banyak kenalan di Jakarta dan cekak banget dananya.
Begini jadwalnya: Pak A janji ketemu hari Senin siang, Pak B hari Rabu pagi dan Bu C di hari Jumat sore. Jika saya mau gampang, saya harus berangkat naik kereta Minggu malam dan menginap di Jakarta 5 hari dan pulang Jumat malam.
Sayanya yang bingung: nginep dimana, biaya makannya dimana? Duh ribet, padahal janjiannya udah di-arrange lama dan posisi orang yang mau saya temui itu Boss-boss semua untuk penawaran kerjaan promosi.
Saya harus mengikuti jadual mereka, saya tak kuasa menentukan jadual karena saya yang butuh.
Pusinglah saya memikirkan jadual yang mustahil itu. Sampai seminggu menjelang harinya, saya ketemu seorang teman, yang ilmu agamanya lumayan.
Karena belum menemukan solusi, saya pun curhat padanya. Teman saya mengangguk-angguk lalu bertanya,
"Jadual sholat? Apa hubungannya?" saya keheranan.
"Sholat subuh jam berapa?" tanpa menjawab pertanyaan saya, dia meneruskan pertanyaannya.
" Errr... Jam setengah enam, jam enam. Sebangunnya lah.. Kenapa," jawab saya.
"Sholat dhuhur jam berapa?"
"Dhuhur? Jadual sholat dhuhur ya jam 12 lah..." jawab saya.
"Bukan, jadual sholat dhuhurmu jam berapa?" ia terus mendesak.
"Oooh, jam dua kadang setengah tiga biar langsung Asar. Eh, tapi apa hubungannya dengan masalahku tadi?" saya makin heran.
Temen saya tersenyum dan berkata, "Pantas jadual hidupmu berantakan."
"Lhooo.. kok? Apa hubungannya?" saya tambah bingung.
"Kamu bener mau beresin masalahmu minggu depan ke Jakarta?" tanyanya lagi.
"Lha iya, makanya saya tadi cerita...," saya menyahut.
"Beresin dulu jadual sholat wajibmu. Jangan terlambat sholat, jangan ditunda-tunda, klo bisa jamaah," jawabnya.
"Kok.. hubungannya apa?" saya makin penasaran.
"Kerjain aja dulu kalo mau. Enggak juga gak papa, yang punya masalah kan bukan aku...," jawabnya.
Saya pun pamit, jawabannya tak memuaskan hati saya. Joko sembung naik ojek, pikir saya. Gak nyambung, Jek.
Saya pun mencari cara lain sambil mengumpulkan uang saku buat berangkat yang emang mepet. Tapi sehari itu rasanya buntu, buntu banget.
Sampai saya berfikir, ok deh saya coba sarannya. Toh gak ada resiko apa-apa. Tapi ternyata beratnya minta ampun, sholat tepat waktu berat jika kita terbiasa malas-malasan, mengakhirkan pelaksanaannya. Tapi udahlah, tinggal enam hari ini.
Dua hari berjalan, tak terjadi apa-apa. Makin yakin saya bahwa saran teman saya itu tidak berguna.
Tapi pada hari ketiga, hp berdering. Dari asisten Pak A, "Mas, mohon maaf sebelumnya. Tapi Pak A belum bisa ketemu hari Senin besok. Ada rapat mendadak dengan direksi. Saya belum tahu kapan bisa ketemunya, nanti saya kabari lagi."
Di ujung telepon saya ternganga, bukannya jadual saya makin teratur ini malah ada kemungkinan di-cancel. Makin jauh logika saya menemukan solusinya, tapi apa daya. Karena bingung, saya pun terus melanjutkan sholat saya sesuai jadualnya.
Di hari berikutnya, hp saya berdering kembali. Dari sekretaris Pak B.
"Mas, semoga belum beli tiket ya? Pak B ternyata ada jadual general check up Rabu depan jadinya gak bisa ketemu. Tadi Bapak nanya bisa nggak ketemu Jumat aja, jamnya ngikut Mas."
Yang ini saya bener-bener terkejut. Jumat? Kan bareng harinya ama Bu C? Saya pun menyahut, "O iya, tidak apa-apa Pak. Jumat pagi gitu, jam 9 bisa ya?"
Dari seberang sana dia menjawab, "OK Mas, nanti saya sampaikan."
Syeep, batin saya berteriak senang. Belum hilang rasa kaget saya, hp saya berbunyi lagi. Sebuah SMS masuk, bunyinya:
"Mas, Pak A minta ketemuannya hari Jumat setelah Jumatan. Jam 13.30. Diusahakan ya Mas, tidak lama kok. 1 jam cukup."
Saya makin heran! Tanpa campur tangan saya sama sekali, itu jadual menyusun dirinya sendiri. Jadilah saya berangkat Kamis malam, ketemu 3 orang di hari Jumat dan Jumat malem bisa balik ke Jogja tanpa menginap!
Saya sujud sesujud-sujudnya. Keajaiban model begini takkan bisa didapatkan dari Seven Habits-nya Stephen Covey, tidak juga dari Eight Habbits. Hanya Allah yang kuasa mengatur segala sesuatu dari arsy-Nya sana.
Sampai saya meyakin satu hal yang sampai sekarang saya usahakan terus jalani: Dahulukan jadual waktumu untuk Tuhan maka Tuhan akan mengatur jadual hidupmu sebaik-baiknya.
Karena saya muslim, saya coba konfirmasikan ini ke beberapa teman non muslim dan mereka menyetujuinya.
Jika dalam hidup ini kita mengutamakan Tuhan, maka Tuhan akan menjaga betul hidup kita.
Tuhan itu mengikuti perlakuan kita kepadanya, makin disiplin kita menyambut-Nya, makin bereslah jadual hidup kita.
Jadi, kunci sukses bisnis ke-3 yang saya bisa share ke teman-teman: Sholatlah tepat waktu, usahakan jamaah.
Jika mau lebih top, tambahin sholat sunnahnya: qobliyah, bakdiyah, tahajjud, dhuha, semampunya.
Silakan dipraktekkan, Insya Allah jadual kehidupan kita (baik bisnis, keluarga maupun personal) akan nyaman dijalani.
Sampai hari ini, saya belum pernah berdoa lagi untuk menambah 24 jam sehari menjadi lebih banyak jamnya. 24 jam sehari itu sudah cukup, jika kita tak hanya mengandalkan logika untuk mengaturnya. Takkemrungsung, tak buru-buru tapi tanggung jawab terjalani dengan baik.
Jika suatu hari saya menemukan jadual saya kembali berantakan, banyak tabrakan waktunya atau tidak jelas karena menunggu konfirmasi terlalu lama: segera saya cek jadual sholat saya.
Pasti disitulah masalahnya dan saya harus segera beresin sehingga jadual saya akan teratur lagi sebaik-baiknya. Seperti teman-teman sekalian, istiqomah alias konsisten menjalankan ini tentu banyak godaannya.
Tapi kalo gak pake godaan, pasti semua orang akan sukses dong. Jadi emang mesti tough, kuat menjalaninya, jangan malas, jangan cengeng.
****
Apa yang disampaikan pak Arief Budiman, sesungguhnya pengamalan dari hadits Nabi:
Abdullah bin ‘Abbas –radhiyallahu ‘anhuma– menceritakan, suatu hari saya berada di belakang Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau bersabda, “Nak, aku ajarkan kepadamu beberapa untai kalimat: . Jagalah Allah, niscaya kau dapati Dia di hadapanmu. Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan jika engkau hendak memohon pertolongan, mohonlah kepada Allah. Ketahuilah, seandainya seluruh umat bersatu untuk memberimu suatu keuntungan, maka hal itu tidak akan kamu peroleh selain dari apa yang telah Allah tetapkan untukmu. Dan andaipun mereka bersatu untuk melakukan sesuatu yang membahayakanmu, maka hal itu tidak akan membahayakanmu kecuali apa yang telah Allah tetapkan untuk dirimu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.”
[Hadits Sahih riwayat Imam Tirmidzi, Imam Ahmad]
Semoga bermanfa'at
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh
Pelajaran Tauhid 1
Lelah..
Sepi.. saat lagu beat kesayangan menggema
Luka.. saat kebahagiaan tepat berada dihadapan
Sedih.. saat seharusnya ada tawa diantara kita
Ingin menangis sepuasnya..
Ingin teriak sekencang2nya
Aku buta.. akan semua yang aku ingin dan aku mau
Aku terpenjara ketidakpastian
Aku hanya ingin bahagia..
Aku ingin tertawa..
Pulang ke Palembang
1. Harus pergi tanpa suami dan anak2
2. Hanya 1 malam di kota kelahiran
Rabu, 31 Agustus 2016
Paling Ga Enak
1. Br selesai makan dan kekenyangan harus terpaksa tidur. Tersiksa dan Begah :'(
2. Anak baru harus ikut rapat penting dan sekaliber big-big bos.. diem, duduk manis, nyimak.. tetep ga mudeng.. finally ngantuk.. oh God..
3. Kebelet p***s padahal ud di dalem kamar mandi, kaki ud dilipet tp tetep ngucur.. kill me..